Sabtu, 24 November 2012

SEBAIKNYA ANDA TAHU: Konsumen Kakao Pesaing Utama Manusia ( III ).

2. Kepik Penghisap Buah Kakao.

Nah pesaing yang satu ini bukan memakan biji dari buah kakao kita, tetapi menghisap buahnya (dari luar kulit buah ) sehingga buah menjadi mengering dan tumbuh tidak normal. Hama ini merupakan serangga yang terdiri dari tiga species, yaitu;
a. Helopeltis spp.
b. Amblypelta spp.
c. Pseudodoniella spp.

Dari ketiga species di atas, yang banyak berkembang dan merepotkan petani kakao di Kabupaten Parigi Moutong adalah species Helopeltis spp ini. 
Serangga dewasa mirip dengan walang sangit, memiliki panjang tubuh sekitar 1 cm, dengan dominasi warna merah tua di bagian tengah tubuhnya. Terdapat embelan berbentuk jarum pentul tegak lurus yang berwarna hitam atau kehijauan dengan garis-garis putih, yang terletak di bagian belakang.
Telur serangga ini berbentuk lonjong dengan warna putih, yang di letakkan di dalam jaringan kulit buat, tunas, serta tangkai buah. Telur ini memiliki surai/embelan berbentuk benang yang juga berwarna putih dengan panjang +/- 0,5 mm. Surai ini menyembul keluar jaringan. Lama stadium telur ini adalah 6 - 7 hari. Setelah masa itu, telur akan menetas menjadi serangga muda yang biasa di sebut Nimfa,  lama stadium Nimfa adalah 10 -11 hari.  Masa perkembangan dari telur hingga menjadi serangga dewasa membutuhkan waktu 21-24 hari. Seekor Serangga dewasa mampu menghasilkan telur hingga 200 butir. Masa perkembangan 17 - 20 hari, dan serangga dewasa dapat mencapai umur maksimum selama 46 hari. Helopeltis  spp. menyebar pada wilayah dengan ketinggian 0 - 1670 m di atas permukaan laut.
Buah kakao yang di serang oleh serangga ini akan tampak bercak-bercak berwarna coklat kehitaman. Bila yang di serang adalah pucuk dan ranting akan menyebabkan layu dan mati, ranting akan mengering dan meranggas.

Pengendalian :

1. Secara Biologis.
Pengendalian dengan menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoraxicus).
2. Penyemprotan dengan Pestisida Nabati.
3. Pengendalian secara Kimiawi dengan dosis anjuran.
(Di sarikan dari : Pedoman Teknis Hama & Penyakit Utama Tanaman Kakao, Puslitkoka Indonesia, Jember, 2009.).


3. Zeuzera coffeae  Nietn.

Sahabat blogger, pesaing utama manusia dalam mengkonsumsi kakao memang beragam, berbeda dengan yang lainnya, pesaing ini mengkonsumsi bagian kayu dari tanaman kakao kita, di batang atau cabang. Di kenal sebagai Penggerek Batang, karena mengerat dan melubangi batang atau dahan dari tanaman kita.
Add caption
Serangga dewasa berupa ngengat (kupu) dengan sayap bagian depan bercorak tutul hitam dengan dasar putih agak transparan. Meletakkan telur-telurnya secara berkelompok pada permukaan batang, telur ini berwarna kuning pucat. Serangga dewasa mampu bertelur sebanyak 348.966 butir. Hmmm....bayangkan kadar persaingan yang di kandung dan di tebar oleh pesaing mungil ini......!. 
Periode hidup dari serangga ini dapat di bagi menjadi empat periode, yaitu ; Periode Telur yang memiliki masa 10 - 11 hari, Periode Larva dengan masa 81 - 151 hari, Periode Pupa dengan masa 21 - 30 hari. Periode terakhir adalah periode dewasa. Secara keseluruhan dari telur sampai menjadi serangga dewasa ( kupu-kupu ) memerlukan waktu 3 - 4 bulan. 
Periode yang berbahaya dan merugikan petani melalui serangannya pada tanaman kakao adalah periode larva. Akibat dari gerekkan larva ini, bagian tanaman di atas lubang gerekkan akan menjadi layu, kemudian mengering dan mati. Untuk wilayah Kabupaten Parigi Moutong, serangan serangga ini bukan hanya pada tanaman muda TBM, tetapi juga menyerang tanaman yang telah tua. Batang atau cabang tanaman yang di serang akan di tandai dengan butiran-butiran kotoran yang keluar dari lubang gerekkan.

Pengendalian :

1.  Pengendalian dapat di lakukan dengan menutup lubang gerekan menggunakan kayu yang sebelunnya lubang telah di sumbat dengan  daun tembakau, sabun cream, atau kapas yang telah di celupi insektisida nabati atau kimia.
2. Mengeluarkan larva dari batang pada gejala serangan baru.

Rabu, 14 November 2012

SEBAIKNYA ANDA TAHU: Konsumen Kakao Pesaing Utama Manusia ( II ).

Kakao merupakan komoditas yang sangat di cari oleh banyak orang saat ini. Selain karena kakao terkenal lezat juga di yakini kakao akan memberi dampak positif bagi para konsumennya, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Tentu kita masih ingat bahwa menurut para ahli kakao di sebut dapat membantu menghilangkan Stress bagi yang mengkonsumsinya. Produk berbahan baku kakao lainnya yang juga sangat di gemari selain produk makanan dan minuman adalah "sabun". Sabun dari kakao memiliki aroma yang harum dan terasa sangat menyegarkan bila di gunakan, jadi sangat bagus untuk Teraphy. 
Sebagaimana tulisan ini di bagian ( I ), kali ini saya akan menuliskan untuk Anda tentang SIAPA SAJA yang menjadi pesaing utama bagi manusia sebagai pengkonsumsi kakao ini. Saya akan menuliskannya secara ringkas buat Anda yang menjadi momok masyarakat petani kakao di wilayah kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.

KONSUMEN KAKAO PESAING UTAMA MANUSIA.
  1. Conopomorpha cramerella ( Snell. ). 
 Dikenal sebagai Penggerek Buah Kakao ( PBK ), merupakan serangga yang sanggat kecil bila di bandingkan dengan bangsa kupu-kupu lainnya. Fase hidupnya dapat di bagi menjadi empat ( 4 ), yaitu;  Fase Telur, Fase Larva, Fase Pupa dan Fase Dewasa.  Uniknya, yang menyaingi dan cenderung merepotkan manusia justru pada fase Larva dari PBK ini. Telur PBK berukuran sangat kecil, yaitu; 0,5 x 0,2 mm, berwarna Jingga dan berbentuk pipih. Oleh induknya telur-telur ini di letakkan bagian alur-alur buah kakao.  Lama stadium telur adalah 6 - 9 hari. Larva akan langsung menggerek buah kakao sesaat setelah menetas, memakan kulit buah, daging buah, dan saluran makanan ke biji ( plasenta ), sementara manusia memakan biji buah kakao. Saluran makanan yang telah di santap oleh larva ini menyebabkan biji muda menjadi rusak karena tidak mendapat suplay makanan. Larva berukuran panjang : 12 mm, berwarna putih kusam sampai hijau muda. Lama stadium larva adalah 15 - 18 hari. Fase Larva merupakan fase terlama dalam kehidupan PBK ini. Setelah puas mengobok-obok bagian dalam buah kakao, maka larva ini akan keluar dari dalam buah, untuk memenuhi kewajiban hidup sebagai Pupa. Pupa, merupakan masa hidup PBK sebagai kepompong, terbungkus oleh kokon dan menempel di buah kakao, daun, dahan batang, seresah, kulit buah hasil panenan, rumput, karung, keranjang tempat buah, dan sebarang tempat yang memungkinka. Lama stadium pupa adalah 5 - 8 hari. Setelah masa pupa, maka PBK ini akan menjadi serangga dewasa. Serangga Dewasa ( Ngengat / Kupu ) berwarna cokelat dengan corak putih yang berpola zig-zag sepanjang sayap depan. Ngengat ini aktif pada malam hari hingga pukul 20.30. Aktifnya serangga dewasa ini bukan untuk melahap buah kakao, tetapi untuk kawin dan meletakkan telur-telurnya pada alur-alur buah kakao. Ngengat betina memiliki kemampuan memproduksi telur sebanyak 50 - 100 butir.  Lama stadium Dewasa ini adalah 7 hari.
  Secara umum, buah kakao yang telah di serang oleh PBK akan mengalami gejala masak awal, yaitu di tandai dengan warna belang kuning hijau, dan jika buah di goyang tidak mengeluarkan bunyi, serta fisik buah menjadi kurang normal. Bila di amati akan nampak lubang kecil pada kulit buah. Lubang ini merupakan lubang keluarnya larva PBK. Ada juga buah yang memiliki gejala fisik yang sama tetapi tidak terdapat lubang-lubang kecil tersebut, ini berarti bahwa larva masih berada di dalam buah. Tingkat kerusakan pada buah dan biji kakao tergantung dari saat usia buah tersebut mulai di serang. Bila telur-telur PBK tersebut di letakkan dan menetas pada buah yang masih sangat muda, maka dapat di pastikan buah  kakao tersebut akan mengalami kerusakan total.
  • Cara Penanggulangan.
  1. Perlakuan PsPSP ( Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi kebun, dan
     Pemupukan.
2. Penyemprotan dengan menggunakan insektisida/pestisida nabati.
3. Mengubur buah rusak total dan kulit buah hasil panenan.
4. Perlakuan metode Sarungisasi pada buah muda dengan plastik.
5. Perlakuan secara biologis, yaitu menempatkan musuh alaminya.
6. Perlakuan dengan perangkap berferomon.
7. Perlakuan dengan penyemprotan bahan kimia ( sesuai dosis yang benar ).

( Dari berbagai sumber ).

Rabu, 07 November 2012

SEBAIKNYA ANDA TAHU: Konsumen Kakao Pesaing Utama Manusia ( I ).

Theobhroma cacao atau tanaman kakao merupakan salah satu komoditas pemasok devisa negara dari sektor non migas. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas unggulan di sektor Perkebunan. Makanan dan Minuman yang berbahan baku kakao sejak jaman dahulu di kenal sebagai makanan dan minuman yang sangat berkelas serta untuk orang-orang yang berkelas pula. Maka tak salah bila KAKAO   di beri gelar yang sangat terhormat, yaitu; SANTAPAN PARA DEWA. Kenikmatan dan Khasiat dari kakao ini telah terbukti pernah menggemparkan dunia, yang merubah peta politik, budaya dan peradaban dunia Manusia pada masa lampau.

Belakangan ini di ketahui, ternyata TUHAN tidak menjadikan manusia sebagai pemonopoli atas kenikmatan dan kandungan khasiat yang amat DAHSYAT tersebut. Ada beberapa makhluk yang di cipta-NYA yang di beri anugerah serta di benarkan untuk melakukan klaim dan penguasaan atas kenikmatan serta khasiat dari kakao ini. Tentu saja hal ini membuat Manusia uring-uringan, merasa HEGEMONI-nya atas kakao terancam. Dengan tidak ingin di sebut membangkang atas kehendak dan kuasa Tuhan, diam-diam  manusia menyusun strategi dan menyiapkan jurus-jurus pamungkasnya.

SIAPA SAJA pesaing utama  MANUSIA dalam mengkonsumsi Santapan Terhormat ini,  dan strategi serta Jurus apa yang di siapkan pihak Manusia untuk membuat para PESAING-nya bertekuk lutut..????.

Nantikan Laporan Saya Selengkapnya dari Tempat Kejadian Perkara.... Hanya Untuk Anda.

Minggu, 04 November 2012

KAKAO : Primadona Parigi Moutong Yang Kian Redup.

Parigi Moutong selama ini di kenal sebagai salah satu wilayah Kabupaten yang menjadi sentra produksi Kakao (Theobroma cacao) terbesar di propinsi Sulawesi Tengah, bahkan di Indonesia. Di era 1990 hingga 2010, petani kakao di wilayah ini merupakan motor utama kebangkitan ekonomi Sulawesi Tengah. Hingga saat ini komoditi kakao masih merupakan komoditi primadona bagi para petani di sektor perkebunan, khususnya bagi petani di kabupaten Parigi Moutong.
Krisis ekonomi Indonesia di 1998, menjadi salah satu faktor yang berandil atas peningkatan Pamor kakao sebagai satu komoditi unggulan bagi petani di wilayah ini. Hal ini terbukti ketika resesi ekonomi 1998, para petani kakao mendapat benefit yang luar biasa  dari hasil produksi kakao mereka. Ini di sebabkan karena kakao merupakan komoditi yang sangat di butuhkan di dunia, dimana pabrikan kakao di seluruh dunia tetap membutuhkan pasokan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan konsumennya meskipun ekonomi Indonesia mengalami goncangan. Itu sebabnya para petani kakao tidak merasakan dampak serius dari resesi ekonomi yang di alami oleh Indonesia. Hal ini memberi gambaran kepada kita, betapa kakao merupakan komoditi yang sangat dan tetap di cari, kecuali tak ada lagi orang yang mengkonsumsi barang olahan yang berbahan baku kakao. Berdasarkan telaah tersebut, maka tak salah bila masyarakat petani di wilayah kabupaten Parigi Moutong menjadikan kakao sebagai sandaran percepatan perbaikan dan peningkatan perekonomian keluarga mereka.
Seiring berjalannya waktu, pamor benderang sang primadona di wilayah ini nampak kian meredup. Penurunan pamor primadona ini bukanlah di sebabkan karena tingkat kebutuhan dunia akan bahan baku ini mulai menurun, tidak pula karena jumlah orang yang mengkonsumsi hasil olahan kakao semakin berkurang (justru cenderung meningkat), tetapi penurunan popularitas komoditi ini di tingkat petani di sebabkan oleh faktor penurunan tingkat produktifitas tanaman ini.
Beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap penurunan tingkat produktivitas tanaman kakao ini sesuai hasil amatan di lapangan oleh penulis, antara lain di sebabkan oleh ;
a. Tingkat Serangan Hama dan Penyakit (OPT) yang tinggi.
b. Usia Tanaman.
c. Pola Budidaya yang masih tradisional.
d. Krisis Hara Tanah pada lokasi perkebunan.
e. Perubahan iklim global.
 f. Fluktuasi Harga Kakao.
Serangan hama dan penyakit, seperti; PBK (Penggerek Buah Kakao), Kangker Batang, Busuk Buah (Jamur Phytopthora), Penggerek Batang; pada tanaman kakao, memiliki peran besar terhadap penurunan produktivitas, di samping faktor usia tanaman serta kondisi tanah kebun telah miskin hara. Riset yang di lakukan oleh para ahli mengidentifikasi akibat dari serangan hama dan penyakit ini, misalnya;  Serangan hama PBK mengakibatkan tingkat penurunan produksi hingga 80 %. Belum lagi serangan VSD (Vascullar Streak Die Back), yang menyerang system jaringan tanaman kakao,  yang pada tingkat serangan stadium tertentu menyebabkan petani harus melakukan penebangan terhadap tanaman kakaonya. Serangan penyakit ini telah teridentifikasi hampir di seluruh sentra produksi kakao di kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
Hasil panen yang kian menurun, serta harga jual yang rendah, sementara biaya produksi kian tinggi karena harga kebutuhan kebun yang melambung, menghasilkan margin yang relatif sangat kecil, bila tidak ingin di sebut MERUGI. Akibatnya, KESEMPATAN
petani untuk membenahi ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka SEMAKIN MENJAUH.  Tentu saja hal ini membawa dampak terhadap ANIMO masyarakat petani di bidang budi daya kakao.
Pemerintah harus lebih fokus dalam menyikapi kondisi ini, khususnya pemerintah kabupaten Parigi Moutong, demikian pula para aktivis dan pemerhati perkakaoan baik nasional maupun daerah, bersama-sama petani harus berpadu mencari solusi dalam mengantisipasi kondisi ini. Sementara PROGRAM GERNAS PRO KAKAO yang di luncurkan pemerintah dengan harapan dapat mengembalikan kondisi dan produktivitas kakao Indonesia khususnya Kabupaten Parigi Moutong, JUMLAHnyapun masih sangat TERBATAS, yaitu baru mencapai 16,88 % dari total kebun kakao rakyat di wilayah ini untuk ke 3 bentuk program di lapangan.
Bila kondisi ini terus terjadi dan tidak mendapat perhatian serius dari pihak-pihak terkait, sangat mungkin para petani akan melirik komoditas lain yang mengakibatkan  Parigi Moutong yang di kenal sebagai Produsen kakao terbesar di Indonesia tinggallah SEBUAH KENANGAN.

Minggu, 28 Oktober 2012

BURANGA: Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Amertha Organik.

Salah satu program pemerintah Kabupaten Parigi Moutong yang berkenaan dengan upaya pembenahan dan pengentasan dari isu negatif terhadap hasil produksi komoditi di sektor perkebunan/pertanian  adalah dengan pembinaan yang intens dan pembantuan kepada masyarakat petani melalui kelompok-kelompok tani, yang pada muaranya di harapkan dapat merubah kultur petani dalam pengembangan sumber daya agraris yang di miliki kearah sistem perkebunan yang berbudaya lingkungan.
Pembinaan kepada petani saat ini yang gencar di lakukan oleh pemerintah daerah melalui instansi terkait  melalui sosialisasi dampak negatif dari penggunaan bahan kebutuhan kebun/pertanian yang berbahan baku kimia bila di gunakan tanpa memperhatikan komposisi serta aturan pakai bahan tersebut terhadap hasil produksi komoditi serta kesehatan manusia, baik dampak yang bersifat kontak maupun sistemik. Tentu saja hal seperti ini harus dilakukan secara terus menerus, sehingga para petani dapat memahami dan menyadari akibat dari mengesampingkan cara pakai yang efektif dan efesien dari bahan kimiawi yang di gunakan selama ini. Sosialisasi dan pendekatan kepada petani melalui kelompok tani merupakan cara yang tepat di samping menciptakan program yang berpihak pada lingkungan dan kesehatan.
Guna mendukung gerakan pembenahan di sektor perkebunan/pertanian ini, pemerintah telah secara serius menggagas program yang memiliki nilai tambah bagi petani, di antaranya adalah dengan memberikan paket bantuan kepada kelompok tani berupa APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) dan UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik).  Yang membedakan antara kedua paket bantuan ini adalah, APPO merupakan bantuan berupa Alat Pengolah Pupuk Organik, Rumah Pengkomposan, dan Kendaraan Roda Tiga. Sementara UPPO adalah bantuan berupa Alat Pengolahan Pupuk Organik, Rumah Pengkomposan, Kendaraan Roda Tiga dan di tambah dengan paket Kandang serta Sapi yang berjumlah 35 ekor. Paket bantuan ini secara keseluruhan di biayai melalui APBN. Pada tahap awal serta untuk memperkenalkan pola bantuan ini kepada petani, beberapa kelompok tani di wilayah Kabupaten Parigi Moutong telah di beri paket bantuan ini, salah satunya adalah Kelompok Tani "AMERTHA-BUMI" di desa Buranga Kecamatan Ampibabo, yang menerima paket bantuan UPPO melalui APBN 2011. Bagi anggota kelompok tani Amertha Bumi, program bantuan ini di nilai sangat penting baik di tinjau dari aspek penguatan dan pemberdayaan kelompok maupun dari sisi ekonomi yang di yakini memberi nilai tambah bagi anggota. Di sisi lain paket bantuan UPPO ini juga di rasakan sebagai solusi dalam hal sulitnya mendapatkan pupuk pabrikan selama ini oleh petani, khususnya petani di desa Buranga.
Output yang di harapkan dari pemberian paket bantuan APPO/UPPO tentu saja adalah hadirnya sistem atau pola budi daya perkebunan berbudaya lingkungan, atau perkebunan organik. Bahan baku  kompos yang melimpah dari areal perkebunan/pertanian merupakan modal yang baik dan menjanjikan. Bukan saja pupuk organik berupa kompos ayau padatan yang dapat di hasilkan, tetapi juga pupuk dalam bentuk cair berupa Bio Urine yang tentu saja penggunaannya di jamin aman dan tidak meninggalkan residu kimiawi di dala, hasil produksi petani. Aman bagi petani, aman pula lingkungan kiya.
Hal terpenting yang perlu di catat adalah bahwa program yang sangat baik ini, akan menjadi sia-sia bila yidak di dukung melalui program-program lanjutan oleh pemerintah. Artinya bahwa untuk keberhasilan program ini harus pula di tindak lanjuti oleh kebijakan pemerintah melalui program-program yang mengarah kepada sistem perkebunan organik.

Sabtu, 20 Oktober 2012

KONSUMSI ORGANIK: Mencegah Percepatan Pengurangan Usia.

Bagi anda yang tidak sedang  gila, pernahkah anda menyadari ketidak sadaran anda, bahwa anda telah memberi andil atas percepatan pengurangan usia pakai tubuh anda....?. Mungkin ini terdengar aneh atau sekedar olok-olokan, sebab tidak akan ada manusia yang berupaya mengurangi usia atau mempercepat kematiannya. Tidak percaya..?. Cobalah lakukan penelitian ilmiah.
Secara umum tubuh manusia terdiri atas triliunan sel-sel yang melakukan persekutuan yang rumit dengan dinamis menurut fungsi dan kekuatan sel-sel tersebut. Dengan kata lain sel-sel tersebut melakukan Symbiosis Mutualisme dan mengorganisasikan diri menurut daya magnetik yang di miliki oleh sel-sel tersebut, yang mewujudkan sebuah bentuk yang bernama Manusia. Susunan sel-sel ini begitu rentan sementara kita tak menyadarinya bahkan cenderung membuatnya meregenerasi diri lebih cepat. Dan tentu saja proses ini membutuhkan asupan energi yang cukup.
Regenerasi sel ini terjadi setiap saat, semakin cepat sebuah sel mengalami kerusakan atau kematian semakin sering pula proses ini terjadi. Semakin sering regenerasi sel terjadi, maka semakin banyak pula energi yang terserap untuk proses ini, yang tentu saja mengurangi stock energi untuk menjaga dan merawat kelangsungan hidup sel-sel tubuh tersebut. Bayangkan, bila kita mengalami luka bakar karena api rokok atau karena terluka oleh barang tajam, lalu kita mengeluarkan energi kita dalam bentuk uang untuk membeli salep oles atau obat-obatan lainnya, tetapi sel yang rusak atau mati karena api dan benda tajam tersebut tidak akan pulih kembali, sel ini harus di gantikan oleh sel yang baru. Jadi berapa banyak energi yang harus di keluarkan untuk ini, energi dalam tubuh serta cadangan energi dalam bentuk material. Seandainya peristiwa tersebut tak terjadi, sel-sel tubuh kita tak akan rusak atau mati sebelum saatnya, sehingga cadangan energi untuk kehidupan sel-sel ini dapat tersedia secukupnya, serta uang pembeli salep atau obat lainnya dapat di gunakan untuk membeli cadangan energi yang baik dan sehat guna merawat dan menjaga kehidupan sel-sel tubuh secara maksimal.
Energi yang di gunakan oleh sel-sel ini untuk hidup dan meregenerasi diri berasal dari makanan yang kita konsumsi. Coba bayangkan bila pola hidup kita dalam hal makan ini tannpa pernah mempertimbangkan unsur kesehatan dan kandungan bahan makanan tersebut. Apalagi bila memilih bahan makanan sehari-hari ini hanya di dasarkan dengan melihat  penampilan fisiknya yang bagus. Karena di masa sekarang masih banyak bahan kebutuhan sehari-hari khusunya pangan yang perawatannya dari saat baru di tanam hingga siap panen di lakukan dengan menggunakan bahan kimia/racun, yang tentu saja mengakibatkan bahan makanan tersebut memiliki residu kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Residu kimia ini akan di serap dan menumpuk di dalam tubuh kita, sehingga energi yang di hasilkanpun akan tercemari. Bila ini di konsumsi secara terus menerus mengakibatkan tumpukan residu kimia yang semakin tinggi, maka semakin banyak sel-sel yang teracuni dan mati, yang berarti semakin banyak pula energi yang terkuras untuk meregenerasi sel-sel ini. Hingga pada ambang batas tertentu akibat dari unsur kimia yang berlebihan dalam tubuh ini memberi dampak bagi kesehatan manusia dalam bentuk penyakit yang berbahaya.
Kini dapatkah anda bayangkan dan menyadari bahwa tanpa di sadari anda turut memberi andil pada percepatan pengurangan usia pakai tubuh anda melalui pola hidup yang kurang baik dan tidak sehat ????. 
Olehnya sejak sekarang kita harus merubah kebiasaan hidup yang kurang sehat tersebut, salah satu cara yang baik adalah dengan memilih bahan makanan yang aman bagi kesehatan dan tubuh kita. Apalagi saat ini telah banyak berkembang dan tersedia bahan makanan yang di hasilkan dari kebun atau sawah organik yang aman bagi kesehatan manusia karena tidak mengandung residu kimia, sejingga bila di konsumsi akan mengjasilkan energi yang positif bagi kehidupan sel sel tubuh kita, dan karenanya tidak di perlukan pengeluaran energi untuk rehabilitasi dan regenerasi sel yang rusak dan mati sebelum waktunya.

Rabu, 03 Oktober 2012

PARIGI MOUTONG: Menuju Perkebunan Organik.

Setelah sempat di hebohkan oleh isu penolakan produksi kakao Indonesia  khususnya produksi kakao dari Kab.Parigi Moutong terkait tingkat residu kimiawi, kini sektor perkebunan di wilayah ini mulai berbenah. Bukan tanpa alasan, hal ini sangat berpengaruh terhadap citra daerah yang selama ini di kenal sebagai pemasok kakao terbesar di Sulawesi Tengah, bahkan merupakan salah satu wilayah kabupaten penghasil kakao terbesar di Indonesia.
Problematika yang di hadapi oleh para petani yang juga menguras pikiran pemegang kebijakan di daerah berkaitan dengan sistem/pola bertani ini adalah ketergantungan para petani pada bahan-bahan kebutuhan kebun yang berbahan baku kimiawi. Keinginan petani untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal serta kondisi lahan perkebunan yang telah banyak mengalami erosi (pencucian) oleh hujan membuat keyersediaan hara tanah semakin kritis, serta tingkat serangan OPT yang tinggi memicu pola bertani yang sangat akrab dengan bahan-bahan kimia. Di tambah lagi dengan budayapetani kita yang cenderung menginginkan hasil serba instan, membuat penggunaan bahan kimia baik dalam bentuk hara anorganik dan insektisida, fungisida serta herbisida sering di lakukan tanpa memperhatikan komposisi serta dosis anjuran yang di benarkan.
Tentu saja kita tidak boleh mengklaim hal ini sebagai hanya kesalahan para petani. Karena hampir rata-rata petani kita memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah serta menjadikan bertani/berkebun sebagai profesi yang tidak pernah di inginkan, tetapi cenderung karena tidak memungkinkannya mengambil kesempatan pada profesi yang membutuhkan standar keterukuran tertentu. Olehnya mereka tidak akan pernah mengerti dan tidak mengetahui MENGAPA serta BAGAIMANA dengan istilah RESIDU KIMIA pada hasil produksi mereka. Bukanlah hal mudah untuk mengatasi persoalan ini, tidak bisa pula hanya di serahkan pada satu pihak seperti petani saja, atau pemerintah saja, atau pada para pemerhati saja. Perlu kerja sama serta kerja keras dari semua pihak terkait untuk bersatu padu mengentaskan problem ini, baik pemerintah, petani, produsen bahan kimia, pemerhati perkebunan, sehingga penerapan perkebunan organik dapat berjalan dengan sinergis.
Tindakan nyata yang telah di ambil oleh pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas terkait untuk memperbaiki citra dari komoditi daerah ini adalah dengan mensosialisasikan secara intensif dampak dari penggunaan bahan kimia yang berlebihan, serta pemberian paket bantuan melalui program BANSOS dalam bentuk APPO dan UPPO kepada petani melalui kelompok-kelompok tani. Program pembantuan ini menjadi penting untuk menuju dan mewujudkan sistem perkebunan/pertanian organik. Dengan paket bantian ini di harapkan para petani secara langsung dapat melakukan inovasi untuk menghasilkan bahan-bahan kebutuhan kebun yang bersifat organik, baik dalam bentuk pupuk organik maupun anti OPT nabati.
Mewujudkan perkebunan organik tidaklah bisa hanya dengan menyerahkan berbagai bantuan, tetapi para petani sangat membutuhkan pendampingan, bimbingan serta pembinaan secara kontinue sehingga para petani benar-benar dapat memahami mengapa harus menghadirkan perkebunan organik ini. Selain hal tersebut, perlu bagi perintah menciptakan kebijakan dan program yang sejalan, sehingga perkebunan organik ini dapat benar-benar terwujud.

AMERTHA BUMI: Sebuah Kelompok Tani.

Komponen vital dalam menggerakan dan mengembangkan potensi agraris yang di miliki negara kita adalah masyarakat PETANI, yang merupakan ujung tombak dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya alam yang di miliki. Upaya pencapaian cita-cita ideal negara melalui program pemerintah serta penyelarasan kepentingan individu petani, maka keberadaan serta tumbuh kembang dan pemberdayaan kelompok-ke.lompok tani haruslah menjadi prioritas utama. Hal ini tentu merupakan tantangan berat, baik bagi pemerintah, stake holder maupun pemerhati pengembangan potensi agraris, saat berhadapan dengan karakter individualis masyarakat.
Kali ini saya akan mengenalkan kepada anda sebuah organisasi kemasyarakatan berbasis profesi yaitu sebuah kelompok tani (POKTAN) bernama "AMERTHA BUMI". Amertha Bumi adalah nama yang di berikan oleh pendirinya yang bermakna "Anugerah Tuhan yang tak ada habisnya melalui bumi pertiwi untuk umat manusia". Secara umum komoditi perkebunan dan holtikultura merupakan usaha pokok yang di kembangkan oleh anggota kelompok tani ini sebagai penghasilan utama, seperti Kakao, dan kelapa. Sementara komoditi holtikultura yang banyak di kembangkan adalah Rambutan, Durian, Manggis, Duku dan Sawo. Pengembangan komoditi ini sangat di dukung oleh kondisi geografis serta iklim tropis wilayah desa yang berada di dalam cakupan Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, yang memungkinkan bagi berbagai jenis komoditi dapat tumbuh dan serta berproduksi secara maksimal. Faktor tempat domisili serta hamparan lokasi perkebunan berperan besar dalam perekrutan anggota kelompok, yang saat ini masih di dominasi oleh warga petani ex transmigran asal Bali.

Profil Kelompok Tani AMERTHA BUMI.

Nama Organisasi          :  Kelompok Tani "AMERTHA BUMI".
Di Bentuk : 15 Agustus 2005.
Pendiri :  I Gusti Lanang Putrayasa.
Alamat                  :  Jln. Telkom, Pangintu'u.
    Desa                 :  Buranga, Dusun III.
    Kecamatan            :  Ampibabo.
    Kabupaten             :  Parigi Moutong.
    Propinsi                :  Sulawesi Tengah.
    Kode Pos               :  94474.

Ketua          :  I Gusti Lanang Putrayasa, S.Sos
 
 Sekretaris : I Nyoman Wancana.
 
 Bendahara : Akrap Amrullah, S.E.

 

Tujuan Pembentukan Kelompok Tani AMERTHA BUMI ini adalah;

♥Menyatukan Visi dan Misi masyarakat petani, sekaligus sebagai tempat belajar dan2 bertukar pengalaman, serta mewadahi aspirasi dan memfasilitasi komunikasi antara peani dengan pemerintah, sehingga program-program pemerontah yang berhubungan etat dengan upaya peningkatan profesionalisme  petani dapat lebih bermanfaat.

》(Sumber : Doc. Profile Kelompok Tani Amertha Bumi, 2012).

Guna mewujudkan cita-cita yang menjadi tujuan dari pembentukan kelompok tani
ini, maka di susunlah  pokok-pokok pikiran yang tertuang sebagai visi dan misi, yang bermanfaat sebagai pedoman bagi pengurus dan anggota dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya dalam berorganisasi.

♥ VISI:

Menuju masyarakat petani Sejahtera dan Mandiri, berbasis Profesionalisme berbudaya Lingkungan.

♥MISI:

1.  Meningkatkan Profesionalisme Anggota.
2.  Aplikasi Budidaya Berbudaya Lingkungan.
3.  Integrasi Usaha Tani.
》(Sumber : Doc. Profile Kelompok Tani Amertha Bumi, 2012).

Disamping kegiatan pada komoditi di atas, saat ini kelompok tani Amertha Bumi sedang giat berupaya melakukan pola integrasi usaha untuk meningkatkan pendapatan anggota dan kelompok melalui usaha peternakan sapi. Bidang ini di pilih karena di anggap paling memungkinkan serta sesuai bila di tinjau dengan kegiatan dasar anggota kelompok tani ini.
Dalam perjalanan dan perkembangannya, peran dan perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tidak dapat di bilang kecil, ini terbukti bahwa sejak tahun 2010, 2011 poktan Amertha Bumi tercatat sebagai salah satu kelompok penerima dan pelaksana program GERNAS PRO KAKAO dari pemerintah. Pada tahun 2011 kelompok tani ini juga menjadi salah satu kelompok penerima paket program BANSOS Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) beserta ternak Sapi sejumlah 35 ekor, yang terdiri dari 32 ekor betina dan 3 ekor jantan.

Selasa, 18 September 2012

MENTAN RI Dr.Ir.Suswono,MMA : PANEN RAYA PADI.

BERITA DALAM PHOTO.

Menteri Pertanian RI, Dr.Ir.Suswono,MMA di dampingi Dirjen Tanaman Pangan, Gubernur Sulawesi Tengah, serta Jajaran Pejabat lainnya hadir di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Kunjungan Mentan RI dan rombongan ini terkait dengan pelaksanaan Kegiatan Panen Raya Padi di Kabupaten Sigi, yang di pusatkan di desa ini. Kegiatan ini di laksanakan pada Hari Senin, Tanggal 17 September 2012.
Mentan dan Rombongan tiba di Desa Sibalaya Sigi dan di apit oleh Gubernur Sulteng dan Wakil Bupati Sigi, memasuki Gerbang Arena Kegiatan Panen Raya Padi.

Menuju areal Sawah untuk memanen padi sebagai tanda pelaksanaan panen raya padi.

Dengan Toru dan Sabit siap di tangan para pejabat publik yang bertanggung jawab terhadap urusan dan ketersediaan pangan bagi rakyat, bersiap untuk memanen padi.

Dengan sorotan riang sinar matahari di siang 17 September 2012, Mentan di dampingi Dirjen Tanaman Pangan dan Gubernur Sulteng, serta pejabat lainnya merunduk tanpa memperdulikan suara alat-alat peerekam digital yang mengintip gayanya saat memanen padi.

Senyum sumringah mengiringi acungan tangan yang menggenggam padi yang telah di panen, identik dengan jaminan ketersediaan pangan bagi rakyat secara berkelanjutan.

Sebelum menuju panggung kehormatan, oleh ketua adat setempat Mentan di pasangkan ikat kepala khas sulawesi tengah sebagai tanda penerimaan secara ikhlas dan penuh rasa kekeluargaan.

Mentan dengan memegang kain di tuntun oleh tetua adat ke panggung kehormatan

Mentan RI di dampingi Dirjen Tanaman Pangan(kiri) dan Gubernur Sulteng(Kanan) serta Wakil Bupati Sigi (baju Korpri).

Mentan RI Dr.Ir.Suswono,MMA, memberikan sambutan pada acara Panen Raya Padi di Desa Sibalaya Kab. Sigi Sulawesi Tengah.

Nampak Hadir Bupati Parigi Moutong (Baju Keki) dan Wali Kota Palu di sebelah kirinya. menunggu kehadiran Mentan dan Rombongan.

Ir. I Komang Wikan, MM. bersama salah seorang pejabat Kementan RI.

Kepala Dinas Pertanian Prop.Sulteng (baju Korpri).


Salah seorang tamu undangan di acara Panen Raya Padi mencoba relax dengan berfoto.

Entah kebijakan apa yang di bahas oleh ketiga orang di photo ini, saya mencoba tak menghiraukannya.

Mentan RI di sambut dengan rangkaian tradisi adat budaya.

Senin, 17 September 2012

Buat Anda.....

     Untuk Berbagai alasan Blog ini di buat, Belajar, Menambah wawasan dan berbagi informasi adalah keinginan yang begitu kuat menarik perhatian dan minat saya. Meski saya menyadari bahwa banyak element dan fitur yang belum saya ketahui, memaksa saya menunjukan GUNA-RASAKU.BLOGSPOT.COM kepada Anda.


..................Salam Hangat Selalu ............

FILM " INNOCENCE OF MUSLIMS".

       Eskalasi demontrasi umat Islam terkait film penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW semakin meluas. Bukan hanya terjadi di negara - negara Islam di Timur Tengah, tetapi telah meluas ke beberapa negara di luar jazirah Arabi. Seperti di India, Bangladesh, Australia dan negara-negara berpenduduk muslim di benua Afrika. Gelombang demonstrasi massa ini kini telah mengarah kepada tindakan anarkis. bukan hanya sekedar menyuarakan aspirasi agar pemerintah AS di bawah komando Barack Obama mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap para pihak yang telah membuat dan mengedarkan film ini. 
      Film Innocence Of Muslims yang di garap oleh Sam Bacille berdurasi dua jam yang konon di biayai US $ 5 Juta ini hanya di edarkan melalui jaringan internet berbagi Youtube oleh kalangan umat islam di anggap telah melecehkan dan menghina Nabi mereka Muhammad  SAW. Film ini menuai banyak kecaman dari kalangan ulama islam, tetapi mereka menyerukan kepada para umat islam untuk melakukan protes secara damai dengan menghindari tindakan kekerasan. Kecaman juga datang dari Menlu AS Hillary Clinton yang menyatakan bahwa "penghinaan terhadap Agama atau keyakinan yang di anuti oleh orang lain bukanlah tindakan yang benar" tetapi "tindak kekerasan juga tidak dapat di katakan benar". 
    Gerakan massa yang telah memasuki hari ke lima dengan tindakan yang semakin mengarah pada kekerasan ini telah menyebabkan US-NAVY mengirimkan dua kapal perang ke perairan Libya, menyusul tewasnya beberapa Diplomat AS di Benghazi yang salah satunya adalah Dubes AS untuk Libya akibat serangan demonstran ke kantor konsulat AS. Menyikapi peristiwa ini Barack Obama menyatakan bahwa dirinya sangat bangga terhadap pengabdian sang diplomat, dimana bahwa mereka telah mengetahui reseko bertugas di daerah konflik dan mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan sangat baik. Dirinya menyatakan akan mengambil tindakan penambahan tingkat keamanan sebagai upaya perlindungan terhadap para diplomat AS di seluruh dunia. Sementara para ulama islam sendiri telah menyerukan kepada para umat islam untuk melakukan protes secara damai dengan menghindari tindakan kekerasan.
       Secara umum tidak ada manusia yang rela menerima penghinaan terhadap apa yang menjadi keyakinan mereka, bukan hanya umat islam tetapi juga umat beragama lainnya. Namun kita berharap bahwa konflik yang timbul akibat beredarnya film tersebut dapat segera di akhiri. Umat islam kiranya dapat bersabar dan mencari jalan keluar yang lebih baik. Hal ini penting sekaligus untuk membuktikan bahwa umat islam mencintai kedamaian dan perdamaian, sebagaimana yang di yakini oleh mereka sendiri.

........ Salam Hangat Selalu ..............

     

GERAKAN NASIONAL (GERNAS) PRO KAKAO KAB. PARIGI MOUTONG- SULAWESI TENGAH.

        GERNAS PRO KAKAO adalah Program Nasional yang di canangkan oleh Pemerintah sebagai upaya meningkatkan produksi dan mutu perkakaoan nasional. Peningkatan Produksi Kakao yang di maksud bukanlah melalui penambahan areal bukaan kebun kakao, tetapi dengan melakukan perbaikan pada tanaman kakao yang telah ada, tetapi tingkat produksinya telah mengalami penurunan. Program Gernas memiliki tiga kegiatan pokok, yaitu:
              1. Intensifikasi.
              2. Rehabilitasi.
              3. Peremajaan Tanaman Kakao.
        Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah pemasok kakao terbesar di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah. Sebagamana data yang di peroleh dari Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, daerah ini memiliki areal perkebunanan kakao rakyat seluas 69.000, Ha. Masyarakat petani di daerah ini mulai membudidayakan tanaman kakao antara tahun 2004-2005. Sejak saat itu komoditi kakao menjadi populer di kalangan petani dan merupakan komoditas primadona di Kabupaten Parigi Moutong. Bila di lihat sejak masa pengembangan kakao di wilayah ini, maka hampir rata-rata usia tanaman ini adalah 25 tahun.
Pohon Kakao yang telah di Sambung Samping
             Program Gernas mulai di luncurkan di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2009. Dan Program ini mendapat sambutan yang luar biasa dari petani. Mengapa...???. Karena para petani sangat membutuhkan program ini. Faktor utama yang dapat di catat sebagai penyebab tingginya apresiasi petani di wilayah ini terhadap program Gernas; di antaranya adalah;
 
    * Usia Tanaman yang tua.
    * Serangan Hama dan Penyakit ( OPT ).
    * Penggantian Klon Kakao.
Besarnya animo petani terhadap program ini hingga saat ini belum dapat di penuhi secara keseluruhan oleh pemerintah. Tentu saja faktornya adalah anggaran pemerintah yang terbatas. Hal ini dapat di buktikan melalui data berikut :

Program GERNAS di Kabupaten Parigi Moutong - Sulawesi Tengah.

     TAHUN      INTENSIFIKASI      REHABILITASI        PEREMAJAAN            JUMLAH

      2009                 600     Ha.          500    Ha.              300   Ha.              1.400  Ha.
      2010                 400     Ha.       1.500    Ha.              900   Ha.              2.800  Ha.
      2011                 550     Ha.       2.400    Ha.           1.000   Ha.              3.950  Ha.
      2012                100      Ha.       3.000    Ha.              400   Ha.              3.500  Ha.
             TOTAL  1.650      Ha.     7.400    Ha.            2.600   Ha.           11.650  Ha.
                                *Sumber: Dinas HUTBUN Kab. Parigi Moutong, September 2012.

      Dari data tersebut dapat di lihat bahwa dari 69.000 Ha luas kebun kakao rakyat di Kabupaten ini, baru 11.650 Ha atau sekitar 16,88% yang tersentuh program Gernas. Ini berarti bahwa Program Gernas yang masuk ke wilayah Kabupaten Parigi Moutong relatif masih sangat kecil.

.......................................................................................( bersambung............)