Minggu, 08 Desember 2013

PENCATATAN DATA TERNAK SAPI DAN MANFAATNYA.

Di tahun 2014 Pemerintah melalui Kementerian dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian, telah mencanangkan Program Swasembada Daging Sapi tahun atau yang disingkat PSDS-2014. Dalam Himpunan Pedoman teknis Pengembangan Ternak Sapi Potong di Indonesia dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan JICA (2011), bahwa PSDS-2014 merupakan program utama Kementerian Pertanian terkait dengan upaya mewujudkan ketahan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya domestik.

Kartu Rekam Data Ternak Sapi (Photo: www.bbibsingosari.com).

Dengan demikian maka Pemerintah selaku pemegang wewenang (regulasi) wajib melakukan upaya untuk dapat terwujudnya program tersebut melalui perbaikan infrastruktur dibidang peternakan, sehingga diharapkan keberhasilan program PSDS - 2014 itu, bukan hanya dari sisi kuantitas semata, tetapi termasuk didalamnya adalah kwalitas yang dihasilkan. Maka melalui program ini bukan hanya daging semata yang diharapkan, tetapi juga keterpenuhan gizi manusia Indonesia.

Tujuan utama Pemerintah melalui Program ini adalah dapat mendorong dan mengembalikan Indonesia sebagai eksportir sapi. Sehingga diharapkan dapat mengurangi impor daging dan sapi bakalan, yang mencapai sekitar 30 persen dari total kebutuhan daging nasional.

Untuk mencapai target tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah stategis di bidang peternakan. Langkah-langkah yang diperlukan terutama untuk menaikkan jumlah daging dalam negeri yaitu merangsang berkembangnya peternakan besar maupun kecil milik rakyat.

Dalam Pengembangan peternakan harus dimbangi dengan penerapan manajemen yang baik, sehingga outputnya bukan hanya kuantitas atau jumlah semata, tetapi juga quality yang baik. Dalam hal ini, hasil yang baik akan dihasiljan oleh sumber yang baik. Demikian halnya dengan ternak sapi, untuk mendapat bakalan yang baik, maka harus didapatkan dari bibit Induk dan Pejantan yang baik pula.

Guna mencapai hasil yang maksimal dalam pengembangan peternakan, maka hal terpenting yang harus diketahui adalah CATATAN atau REKAMAN tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan individu ternak sapi tersebut. Karena pentingnya hal ini, maka salah satu faktor yang tidak boleh dilupakan dalam manajemen peternakan lebih baik yaitu PENCATATAN atau RECORDING (Rekam Data) dari individu ternak sapi yang bersangkutan.

Definisi PENCATATAN (Recording)

Dalam pengelolaan peternakan modern, Pencatatan atau recording menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena jumlah ternak yang dikelola tidak sedikit. Recording adalah segala hal yang berkaitan dengan pencatatan terhadap ternak secara individu yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangannya. Apalagi jika berkaitan dengan ternak bibit, karena berhubungan dengan kualitas ternak ke depan.

Macam Pencatatan (Recording)

Untuk memudahkan pemahaman tentang recording, maka dibuat penggolongan recording. Secara umum recording:

1. Identitas.

Setiap ternak diberi identitas agar lebih mudah dalam pengenalan. Kita bisa membagi lagi identitas ini menjadi beberapa yaitu identifikasi fisik, penandaan fisik dan penandaan tambahan.

Dalam hal ini, Identifikasi fisik meliputi ciri-ciri fisik misalnya warna bulu, konformasi tubuh, bulu sekitar mata, tanduk, kaki, bentuk telinga, punuk, dll. Penandaan fisik ternak dapat dibedakan menjadi semi permanen dan permanen. Penandaan permanen adalah penandaan pada sapi yang bersifat tetap. Sedangkan semipermanen bersifat sementara saja, dan jika sewaktu-waktu diperlukan mudah dihilangkan atau diganti. Sedangkan penandaan tambahan adalah penandaan yang diberikan pada sapi di lingkungan sapi tersebut hidup yang memudahkan dikenali meskipun dari kejauhan. Sebagai contoh pemberian papan nama di atas masing-masing kandang, berikut nama sapi, jenis sapi, kode sapi, tanggal lahir, dan asal sapi.

2. Dokumentasi

Pada kondisi sekarang ini upaya mendokumentasikan kegiatan sangat diperlukan tidak terkecuali untuk sapi jika memang populasinya dalam lokasi peternakan cukup besar. Pendokumentasian sapi dapat dilakukan melalui pembuatan sketsa atau gambar individu, profilnya, foto maupun rekaman video. Data-data tersebut akan membantu memudahkan pengelolaan ternaknya . Menurut Pallawarukka (2009) penggambaran atau sketsa dapat digunakan untuk identifikasi ternak dengan penandaan warna yang unik atau spesifik.

3. Catatan Khusus.

Dalam pengelolaan peternakan besar sangat diperlukan pencatatan detail bagi setiap individu sapi, sehingga diperlukan pencatatan khusus. Yang termasuk pencatatan khusus meliputi nama sapi, tanggal lahir, nomor kode ternak, asalnya, berat badannya, berat lahir, berat sapih, bangsa, juga kesehatannya. Selain itu, catatan perkawinan atau inseminasi buatan termasuk dalam hal ini. Catatan ini harus memuat segala hal lengkap agar memudahkan bagi tenaga medis atau perawat ternak yang lain melakukan penangan dan mengurangi terjadinya kesalahan penanganan.

4. Sertifikat Ternak.

Recording yang terakhir ini menjadi penting keberadaannya jika terkait dengan pembibitan terutama di UPT/perusahaan pembibitan, apalagi jika sapi berasal dari impor. Mengapa penting, karena untuk memudahkan pelacakan terhadap tetuanya berkualitas unggul atau tidak, memudahkan seleksi, menjaga penyebaran bibit semen di lapangan agar tidak terjadi inbreeding. Dalam sertifikat ternak ini yang sangat penting harus memuat breeding, asal-usul tetua pejantan dan betinanya, tanggal lahir. Dengan sertifikat ini, akan menambah kepercayaan dan kepuasan pengguna bibit sapi.

Manfaat Pencatatan (Recording).

Berikut ini beberapa beberapa manfaat Pencatatan atau recording:

1. Memudahkan pengenalan terhadap ternak, terutama recording yang terpasang langsung pada ternak ataupun di dekat ternak seperti ear tag, pengkodean ternak, penamaan, papan nama, foto, pemberian ciri-ciri pada ternak.

2. Memudahkan dalam melakukan penangan, perawatan maupun pengobatan pada ternak, berdasarkan catatan-catatan yang dimiliki.

3. Memudahkan manajemen pemeliharaan terutama jika ternak tersebut membutuhkan perlakuan khusus.

4. Menghindari dan mengurangi kesalahan manajemen pemeliharaan, pengobatan, pemberian pakan ataupun produksi semen.

5. Memudahkan dalam melakukan seleksi ternak sehingga didapatkan ternak yang unggul, melalui sertifikat ternak, catatan kesehatan, berat lahir, dll.

6. Menghindari terjadinya inbreeding.

7. Menjadikan pekejaan lebih efektif dan efisien terutama dalam sebuah usaha peternakan yang besar.


Sumber:
 1. http://bbibsingosari.com/buletin_detail/manfaat_recording_terhadap_dunia_peternakan.html



posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar