Rabu, 04 Desember 2013

PALA : Primadona Baru Petani Parigi Moutong.

Sejak jaman dahulu Nusantara ini telah dikenal sebagai penghasil rempah kelas dunia. Seperti halnya negara lain Nusantara sangat menggugah minat para penguasa di Eropa untuk datang langsung menjejak tanah dimana rempah-rempah yang sangat dibutuhkan itu tumbuh. Konon, perjalanan untuk mencari dunia baru yang kemudian menjadi awal kolonialisasi terhadap wilayah dunia yang baru tersebut juga karena usaha untuk menguasai sumber rempah-rempah. Pada masa itu, tanah Nusantara adalah penghasil rempah yang menakjubkan dunia, seperti Pala, Cengkeh dan beberapa komoditas lainnya, yang merupakan hasil utama dari tanah Maluku.

Pala dapat tumbuh subur di antara tanaman kakao
Kini Pala semakin dilirik oleh petani lahan kering diwilayah Kabupaten Parigi Moutong dengan semakin menurunnya hasil produksi komoditas kakao dibeberapa sentra utama. Misalnya diwilayah Kecamatan Ampibabo, secara perlahan namun pasti, para petani kakao telah menanami kebun mereka dengan tanaman PALA diantara pohon-pohon kakao. Sebut saja di desa Buranga, para petani kakao disini telah banyak yang membudidayakan tanaman PALA, bahkan telah ada yang mulai berproduksi, walau masih dalam tahapan buah awal.

Ketertarikan para petani di Ampibabo kepada komoditas pala ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ;
- Usia tanaman kakao yang telah tua, sehingga produksi sangat rendah. - Rendahnya hasil produksi kakao, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi.
- Kritis lahan akibat kurangnya unsur hara. Hal ini sangat berhubungan dengan sistem budidaya selama ini yang sangat bergantung dengan budaya anorganik, sementara saat ini harga pasok kebutuhan kebun pabrikan semakin tinggi disamping kurangnya barang tersebut dipasar lokal.
- Tingkat serangan hama dan penyakit pada tanaman kakao yang semakin kompleks.
- Faktor geografis yang cocok untuk budidaya tanaman pala.
- Cara budidaya pala yang mudah, termasuk pasca panen.
- Permintaan komoditas pala serta harga jualnya yang cukup baik.

Di kecamatan Ampibabo, Pala di tanam diantara pohon-pohon kakao yang memang umumnya sudah tergolong pohon kakao tua atau nampak tua karena kekeliruan tekhnik berbudidaya. Hanya saja belum ada keterangan ataupun hasil penelitian resmi yang dapat diakses oleh para petani di wilayah ini, umumnya di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, apakah ragam jenis hama dan penyakit yang selama ini menyerang tanaman kakao dapat pula menyerang tanaman pala.

Semoga saja pihak pemerintah yang sangat diharapkan oleh para petani untuk dapat mencari dan memberi solusi atas kondisi tanaman kakao melalui program-program baik daerah maupun pusat, agar para petani dapat keluar dari keterpurukan produksi kakao ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar