Selasa, 01 Oktober 2013

CARA MERAWAT ANAK SAPI TANPA SUSU INDUK


Postingan ini bukan bermaksud menggurui bagi siapa saja yang mungkin lebih banyak mengetahui tentang tata cara (ilmu) beternak, khususnya ternak Sapi. Tulisan ini semata-mata di dasarkan atas pengalaman perternak Sapi yang admin dapatkan langsung dari pelaku. Jadi mungkin saja perlakuan terhadap ternak memiliki perbedaan dari teori-teori yang di jelaskan secara panjang lebar di dunia ilmiah.

Kelompok Tani "AMERTHA BUMI", merupakan salah satu kelompok tani yang di kenal cukup agresive dalam memberi perhatian atas kondisi yang di alami oleh para petani, baik bidang perkebunan, holtikultura serta perikanan dan peternakan. Pengurus kelompok tani AB ini juga sangat aktif mensosialisasikan nilai positif, manfaat serta keuntungan dari budaya organik di bidang budi daya komoditas perkebunan, pertanian dan holtikultura di wilayah Kecamatan Ampibabo. Keseriusan dan antusiasme pengurus dan anggota kelompok tani AB ini, nampak dari usaha pengintegrasian usaha perkebunan dengan peternakan. Oleh pengurus Kelompok Tani AB, peternakan bagi petani pada dasarnya memberi keuntungan ganda, terutama di bidang mensukseskan program kerja kelompok tani AB, yaitu mengembangkan Perkebunan/Pertanian yang berbudaya lingkungan.

Integrasi usaha tani (Perkebunan - Peternakan) yang di lakukan oleh Kelompok Tani AB ini kini berjalan dalam tahap pengembangan. Dengan satu unit Kandang Komunal berkapasitas 50 ekor, Kelompok  Tani AB mengembangkan pupuk kompos (Organik) untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi anggota dan petani sekitar. Bahan baku kompos seperti limbah kandang di dapatkan dari kandang ini. Ternak sapi yang di pelihara berasal dari bantuan pemerintah pusat (UPPO TA 2012) serta swadaya anggota. Mayoritas adalah Sapi betina yang kini telah mulai membiak.

Sejak mengembangkan usaha peternakan (sebagai sumber organik), dari 35 ekor sapi dalam kandang komunal, telah 18 ekor sapi betina yang beranak. Namun dari 18 ekor anakan yang lahir hanya 5 yang tersisa, yang lainnya mati tanpa di ketahui penyebabnya. Seperti penjelasan sekretaris kelompok tani AB, I Nyoman Wancana, bahwa perawatan ternak telah di lakukan secara maksimal, di antaranya melakukan penyuntikan ternak setiap 2 bulan sekali, pemberian pakan yang cukup serta pembersihan  kandang. 

Belakangan di ketahui, bahwa induk dari pedet (anak sapi) tersebut tidak mengeluarkan air susu. Ini di ketahui setelah seekor induk sapi beranak, namun di hari ke 4 anak sapi yang nampak sehat dan lincah tersebut tiba-tiba mati. Tidak di ketahui penyebabnya, pengurus kelompok setelah menerima laporan dari pemelihara ternak, kemudian memanggil petugas pendamping (Penyuluh) dan Mantri Hewan. Dari analisa kesehatan tidak di temukan tanda-tanda induk sapi tersebut sakit atau gejala lainnya. Padahal ketika anak sapi yang mati tersebut lahir dan berusia 3 hari, induk sapi yang lainnya juga beranak. Hal ini membuat pengurus dan anggota kelompok AB kebingungan, melihat kenyataan anak - anak sapi yang mati setelah lahir.
Tetapi dari keterangan yang di gali dari pemelihara ternak, pengurus mendapat pernyataan bahwa pemelihara tidak pernah melihat anak-anak sapi tersebut menyusu pada induknya. Ini di yakini karena pemelihara melihat anak sapi tersebut menghisap puting susu induknya (nampak menyusu) tidak pernah lama. Hanya sesaat saja. Dari keterangan itu, kemudian ketua kelompok meminta pemelihara untuk memerah susu induk sapi yang anaknya mati tersebut. Ternyata setelah di perah, puting-puting susu itu tidak mengeluarkan air susu, sebagaimana induk sapi yang beranak pada umumnya. Padahal bentuk dari susunya besar. Tindakan itu kemudian di lakukan juga pada induk sapi yang beranak  belakangan (yang anaknya belum mati), ternyata juga tidak mengeluarkan air susu. Maka dari kenyataan ini, pengurus memiliki dugaan kuat, bahwa selama ini anak-anak sapi yang mati tersebut di sebabkan karena tidak mendapat susu induknya.

Air susu induk sapi bagi anaknya tentu sangat penting. Di samping sebagai sumber antibody karena kandungannya, juga sebagai bahan makanan dan minuman. Secara umum air susu sebagai penghilang lapar dan haus bagi anak-anak sapi yang baru lahir, karena belum dapat memakan jenis makanan kasar. Tetapi kini, kenyataan bagi pengurus dan anggota kelompok tani AB, bahwa anak-anak sapi hasil dari ternak mereka begitu banyak yang mati, yang tentu saja ini sangat merugikan.

Dengan kenyataan demikian, kemudian ketua kelompok memerintahkan kepada pemelihara ternak (yang telah beranak) untuk memberikan air susu buatan kepada anak-anak sapi yang masih hidup. Susu yang di berikan adalah susu untuk bayi manusia yang banyak di jual di pasaran. Pengalaman dari kelompok ini, anak-anak sapi tersebut di berikan SUSU SGM sesuai perkembangan usia anak sapi. JANGAN COBA-COBA MEMBERIKAN SUSU CAIR (CREAM) karena anak sapi akan mengalami mencret. Untuk takaran bagi anak sapi yang baru lahir (di bawah satu bulan), di beri 3 Takaran (tersedia dalam box susu) untuk setiap 100 ml air. 

Gunakan DOT BAYI dengan lubang puting yang telah di sesuaikan. Seduh susu SGM yang telah di siapkan dengan air matang, dan kocok agar susu larut, lalu berikan pada anak sapi.  Pertama kali di berikan anak sapi akan mencoba menolak, tetapi harus tetap diberikan. Bila terus di tolak oleh anak sapi, maka susu tersebut dapat di tambahkan dengan gula. Pengalaman di lapangan, setelah di tambahkan gula, maka anak sapi akan menyukai susu buatan yang di berikan. Kemudian jumlah takaran susu di sesuaikan untuk mendapatkan rasa yang ideal bagi anak sapi. Ini di dapatkan dengan menambahkan jumlah takaran susunya. Yang lainnya, dapat di usahakan untuk memberikan air tajin.

Sampai saat ini, pengurus dan anggota kelompok tani AMERTHA BUMI ini belum mengetahui penyebab dari tidak keluarnya air susu induk sapi tersebut. Apakah karena penyumbatan lubang putingnya ataukah karena faktor makanan yang di berikan. Sekedar informasi bahwa pakan yang di berikan adalah Rumput Gajah dan Rumput Teki. Kejadian seperti ini memang sangat jarang terjadi, khususnya di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Bagi sahabat pembaca yang mengetahui penyebab dan cara penanggulangan dari mampetnya air susu indukan sapi, mohon informasi dan bantuannya.

Bagi peternak sapi, jangan lupa memeriksa air susu induk sapinya bila telah beranak.

28 komentar:

  1. bagus artikelnya gan sangat bermamfaat
    SUSU ALMOND

    BalasHapus
  2. nyimak gan,,lagi mau belajar ternak sapi tanpa induk,,
    trima kasih ya gan infonya.

    BalasHapus
  3. Kalau induk sapi air susunya sedikit atau tidak keluar. Puting susu di kompres dg air hangat sambil di pijit.
    Sapi di beri pakan daun2na bayam kangkung daun pepaya/ sejenisnya dan rumput.
    Bila masih beri susu ibu menyusui pagi sore.

    BalasHapus
  4. Kalau induk sapi air susunya sedikit atau tidak keluar. Puting susu di kompres dg air hangat sambil di pijit.
    Sapi di beri pakan daun2na bayam kangkung daun pepaya/ sejenisnya dan rumput.
    Bila masih beri susu ibu menyusui pagi sore.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Punya ku susu nya sedikit sekali di suntik uda jamu uda tp msh sikit aer ny

      Hapus
  5. Susunya diberikan per barap jam gan? Induk sapi ku mati krn mengalami pendarahan post partus,, kasihan anaknya,,

    BalasHapus
  6. Susunya diberikan per barap jam gan? Induk sapi ku mati krn mengalami pendarahan post partus,, kasihan anaknya,,

    BalasHapus
  7. Kalau saya biasa 3x sehari pagi,siang,sore dg 3 botol 240ml per sekali minum. Jadi kalau sehari saya beri sekitar 9 botol

    BalasHapus
  8. Kalau saya biasa 3x sehari pagi,siang,sore dg 3 botol 240ml per sekali minum. Jadi kalau sehari saya beri sekitar 9 botol

    BalasHapus
  9. Saya ada jual susu untuk anak sapi

    BalasHapus
  10. Bisa hubungi saya di 081384352578

    BalasHapus
  11. Kalau anak sapi yg sudah umur 3 hari lemas tidak bisa berdiri apa masih bisa terselamatkan dgn cara mengglongkan susu?

    BalasHapus
  12. Kalau anak sapi yg sudah umur 3 hari lemas tidak bisa berdiri apa masih bisa terselamatkan dgn cara mengglongkan susu?

    BalasHapus
  13. Berapa mili liter buat anak sapi umur 10 hari.

    BalasHapus
  14. Artikel ny sangat penting dan bermanfaat

    BalasHapus
  15. Susu kaleng(3 sapi bisa gan)

    BalasHapus
  16. Maaf saya ada masalah anak sapi sy induknya tidak mau menyusuisetelah sy kasih susu pengganti malah makin kurang sehat bagai mana cara mengstssinya

    BalasHapus
  17. Pengganti susu untuk anak aan sapi umur 1 minggu di tingal mati itu apa yaa gan?

    BalasHapus
  18. Saya punya iduk sapi yg sapinya melahirkan anak kembar semuanya perempuan melahirkan dari tgl.10 januari 2020 dan saat ini anak sapi yg satunya tidak dikasi susu sama induknya jadi sampai sekarang anak sapinya saya kasi susu bubuk sapi pagi sama sore setelah itu saya bantu dengan menyusukan sama induknya dengan cara induk nya di ikat ,Demikian pengalaman saya, mohon saran

    BalasHapus
  19. Mau tny mas.susu SGM ny yg non laktosa atau yg biasa.mohon pnjelasannya

    BalasHapus
  20. Kalau sapi saya susunya melimpah tapi tidak mau menyusui anaknya dan selalu di tendang, bagaimana cara ngatasinnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama seperti sapi punya saya gan, gimana ya solusinya

      Hapus
  21. Mohon bantuanya buat temen2 Pak ternak...saya sedang memelihara pedet usia 14 hr karena induknya wafat...dmn yg jual dot untuk pedet.???

    BalasHapus
  22. Untukeningkat kan air susu induknya klu saya didalam pakan atau diminum nya saya pakai premix,selain itu dari pakan , sebisa mungkin ku beri tambahan batang jagung dan jagung nya baik yg muda maupun yg setengah tua,dicincang lembut dikasih air di comborkan

    BalasHapus
  23. Apakah daun kelor bisa meningkatkan air susu pda sapi

    BalasHapus