Sabtu, 12 Oktober 2013

CARA MENANGGULANGI KUKU KIPAS (BEBEK) PADA SAPI

Kuku Kipas/Bebek pada ternak Sapi bukan di maksudkan sapi dengan kaki bebek. Ini hanya istilah yang sering di gunakan oleh sahabat-sahabat peternak di kelompok tani Amertha Bumi, pada sapi yang mengalami perubahan bentuk kuku kaki. Karena memang seluruh anggota kelompok tani ini tidak ada yang memiliki spesifikasi keilmuan di bidang peternakan, sehingga istilah yang di gunakanpun kadang tidak umum dalam ilmu peternakan.

Yang di maksud dengan Kuku Bebek pada Sapi bukanlah penyakit kuku yang berbahaya itu, tetapi Perubahan Bentuk Kuku Sapi yang di timbulkan oleh penempatan sapi pada tempat pijakan yang keras dalam waktu yang lama. Jadi, kuku bebek itu merupakan perubahan bentuk kuku yang semakin melebar (hingga mirip kaki bebek/kipas) karena sapi di tempatkan pada kandang dengan lantai yang keras (semen cor) dalam waktu yang relatif lama. Perubahan ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi mempengaruhi penampilan fisik ternak sapi kita. Seperti sapi yang tidak sehat saja.

Pada masa sekarang, penggunaan lantai kandang dengan campuran pasir dan semen sudah di anggap umum, bahkan hingga ke pelosok-pelosok. Dari beberapa hal, lantai semen akan memudahkan dalam perawatan dan pembersihan kandang, dibanding bila menggunakan galar kayu atau tanah. Meski demikian penggunaan lantai semen ini membutuhkan kreatifitas kita untuk menjaga agar sapi yang di tempatkan di kandang tersebut dapat terjaga dari terpeleset, karena terkena kotoran sapi itu sendiri. Sehingga kemiringan dari lantai kandang perlu di perhatikan. 

Sapi yang di tempatkan pada kandang dengan lantai semen tersebut, banyak mengalami perubahan bentuk kuku pada kaki-kakinya, yang terutama adalah kuku kaki depan. Untuk sapi-sapi yang di kandangkan dan mengalami hal seperti ini, maka ada cara untuk menanggulanginya. Cara tersebut adalah :

  1. Melapisi lantai kandang yang terbuat dari semen tersebut dengan jerami atau dengan membuatkan galar kayu. Sapi tidak mudah terpeleset, tetapi memberi tambahan pekerjaan karena akan sedikit mengalami kesulitan dalam pembersihan kandang, katena serakan jerami dan galar kayu.
  2. Membuat jadwal sapi di keluarkan dari kandang, minimal 2 kali dalam seminggu secara rutin. Sapi di tempatkan/gembalakan di tempat terbuka.
  3. Membawa dan membiarkan sapi berjalan/memijakan kaki pada pasir yang hangat/panas karena sinar matahari dengan waktu paling kurang 0,5 - 1 jam, secara rutin setoap kali sapi-sapi di keluarkan dari kandang.
Berdasarkan pengalaman yang di alami oleh pengurus dan anggota Poktan Amertha Bumi atas sapi-sapi mereka (Kuku Bebek). Dalam hal ini, cara yang di gunakan adalah cara ( 2 ) dan ( 3 ). Dan setelah beberapa kali di lakukan, maka kuku-kuku sapi pada kelompok tani Amertha Bumi kembali normal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar