Sabtu, 24 November 2012

SEBAIKNYA ANDA TAHU: Konsumen Kakao Pesaing Utama Manusia ( III ).

2. Kepik Penghisap Buah Kakao.

Nah pesaing yang satu ini bukan memakan biji dari buah kakao kita, tetapi menghisap buahnya (dari luar kulit buah ) sehingga buah menjadi mengering dan tumbuh tidak normal. Hama ini merupakan serangga yang terdiri dari tiga species, yaitu;
a. Helopeltis spp.
b. Amblypelta spp.
c. Pseudodoniella spp.

Dari ketiga species di atas, yang banyak berkembang dan merepotkan petani kakao di Kabupaten Parigi Moutong adalah species Helopeltis spp ini. 
Serangga dewasa mirip dengan walang sangit, memiliki panjang tubuh sekitar 1 cm, dengan dominasi warna merah tua di bagian tengah tubuhnya. Terdapat embelan berbentuk jarum pentul tegak lurus yang berwarna hitam atau kehijauan dengan garis-garis putih, yang terletak di bagian belakang.
Telur serangga ini berbentuk lonjong dengan warna putih, yang di letakkan di dalam jaringan kulit buat, tunas, serta tangkai buah. Telur ini memiliki surai/embelan berbentuk benang yang juga berwarna putih dengan panjang +/- 0,5 mm. Surai ini menyembul keluar jaringan. Lama stadium telur ini adalah 6 - 7 hari. Setelah masa itu, telur akan menetas menjadi serangga muda yang biasa di sebut Nimfa,  lama stadium Nimfa adalah 10 -11 hari.  Masa perkembangan dari telur hingga menjadi serangga dewasa membutuhkan waktu 21-24 hari. Seekor Serangga dewasa mampu menghasilkan telur hingga 200 butir. Masa perkembangan 17 - 20 hari, dan serangga dewasa dapat mencapai umur maksimum selama 46 hari. Helopeltis  spp. menyebar pada wilayah dengan ketinggian 0 - 1670 m di atas permukaan laut.
Buah kakao yang di serang oleh serangga ini akan tampak bercak-bercak berwarna coklat kehitaman. Bila yang di serang adalah pucuk dan ranting akan menyebabkan layu dan mati, ranting akan mengering dan meranggas.

Pengendalian :

1. Secara Biologis.
Pengendalian dengan menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoraxicus).
2. Penyemprotan dengan Pestisida Nabati.
3. Pengendalian secara Kimiawi dengan dosis anjuran.
(Di sarikan dari : Pedoman Teknis Hama & Penyakit Utama Tanaman Kakao, Puslitkoka Indonesia, Jember, 2009.).


3. Zeuzera coffeae  Nietn.

Sahabat blogger, pesaing utama manusia dalam mengkonsumsi kakao memang beragam, berbeda dengan yang lainnya, pesaing ini mengkonsumsi bagian kayu dari tanaman kakao kita, di batang atau cabang. Di kenal sebagai Penggerek Batang, karena mengerat dan melubangi batang atau dahan dari tanaman kita.
Add caption
Serangga dewasa berupa ngengat (kupu) dengan sayap bagian depan bercorak tutul hitam dengan dasar putih agak transparan. Meletakkan telur-telurnya secara berkelompok pada permukaan batang, telur ini berwarna kuning pucat. Serangga dewasa mampu bertelur sebanyak 348.966 butir. Hmmm....bayangkan kadar persaingan yang di kandung dan di tebar oleh pesaing mungil ini......!. 
Periode hidup dari serangga ini dapat di bagi menjadi empat periode, yaitu ; Periode Telur yang memiliki masa 10 - 11 hari, Periode Larva dengan masa 81 - 151 hari, Periode Pupa dengan masa 21 - 30 hari. Periode terakhir adalah periode dewasa. Secara keseluruhan dari telur sampai menjadi serangga dewasa ( kupu-kupu ) memerlukan waktu 3 - 4 bulan. 
Periode yang berbahaya dan merugikan petani melalui serangannya pada tanaman kakao adalah periode larva. Akibat dari gerekkan larva ini, bagian tanaman di atas lubang gerekkan akan menjadi layu, kemudian mengering dan mati. Untuk wilayah Kabupaten Parigi Moutong, serangan serangga ini bukan hanya pada tanaman muda TBM, tetapi juga menyerang tanaman yang telah tua. Batang atau cabang tanaman yang di serang akan di tandai dengan butiran-butiran kotoran yang keluar dari lubang gerekkan.

Pengendalian :

1.  Pengendalian dapat di lakukan dengan menutup lubang gerekan menggunakan kayu yang sebelunnya lubang telah di sumbat dengan  daun tembakau, sabun cream, atau kapas yang telah di celupi insektisida nabati atau kimia.
2. Mengeluarkan larva dari batang pada gejala serangan baru.

Rabu, 14 November 2012

SEBAIKNYA ANDA TAHU: Konsumen Kakao Pesaing Utama Manusia ( II ).

Kakao merupakan komoditas yang sangat di cari oleh banyak orang saat ini. Selain karena kakao terkenal lezat juga di yakini kakao akan memberi dampak positif bagi para konsumennya, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Tentu kita masih ingat bahwa menurut para ahli kakao di sebut dapat membantu menghilangkan Stress bagi yang mengkonsumsinya. Produk berbahan baku kakao lainnya yang juga sangat di gemari selain produk makanan dan minuman adalah "sabun". Sabun dari kakao memiliki aroma yang harum dan terasa sangat menyegarkan bila di gunakan, jadi sangat bagus untuk Teraphy. 
Sebagaimana tulisan ini di bagian ( I ), kali ini saya akan menuliskan untuk Anda tentang SIAPA SAJA yang menjadi pesaing utama bagi manusia sebagai pengkonsumsi kakao ini. Saya akan menuliskannya secara ringkas buat Anda yang menjadi momok masyarakat petani kakao di wilayah kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.

KONSUMEN KAKAO PESAING UTAMA MANUSIA.
  1. Conopomorpha cramerella ( Snell. ). 
 Dikenal sebagai Penggerek Buah Kakao ( PBK ), merupakan serangga yang sanggat kecil bila di bandingkan dengan bangsa kupu-kupu lainnya. Fase hidupnya dapat di bagi menjadi empat ( 4 ), yaitu;  Fase Telur, Fase Larva, Fase Pupa dan Fase Dewasa.  Uniknya, yang menyaingi dan cenderung merepotkan manusia justru pada fase Larva dari PBK ini. Telur PBK berukuran sangat kecil, yaitu; 0,5 x 0,2 mm, berwarna Jingga dan berbentuk pipih. Oleh induknya telur-telur ini di letakkan bagian alur-alur buah kakao.  Lama stadium telur adalah 6 - 9 hari. Larva akan langsung menggerek buah kakao sesaat setelah menetas, memakan kulit buah, daging buah, dan saluran makanan ke biji ( plasenta ), sementara manusia memakan biji buah kakao. Saluran makanan yang telah di santap oleh larva ini menyebabkan biji muda menjadi rusak karena tidak mendapat suplay makanan. Larva berukuran panjang : 12 mm, berwarna putih kusam sampai hijau muda. Lama stadium larva adalah 15 - 18 hari. Fase Larva merupakan fase terlama dalam kehidupan PBK ini. Setelah puas mengobok-obok bagian dalam buah kakao, maka larva ini akan keluar dari dalam buah, untuk memenuhi kewajiban hidup sebagai Pupa. Pupa, merupakan masa hidup PBK sebagai kepompong, terbungkus oleh kokon dan menempel di buah kakao, daun, dahan batang, seresah, kulit buah hasil panenan, rumput, karung, keranjang tempat buah, dan sebarang tempat yang memungkinka. Lama stadium pupa adalah 5 - 8 hari. Setelah masa pupa, maka PBK ini akan menjadi serangga dewasa. Serangga Dewasa ( Ngengat / Kupu ) berwarna cokelat dengan corak putih yang berpola zig-zag sepanjang sayap depan. Ngengat ini aktif pada malam hari hingga pukul 20.30. Aktifnya serangga dewasa ini bukan untuk melahap buah kakao, tetapi untuk kawin dan meletakkan telur-telurnya pada alur-alur buah kakao. Ngengat betina memiliki kemampuan memproduksi telur sebanyak 50 - 100 butir.  Lama stadium Dewasa ini adalah 7 hari.
  Secara umum, buah kakao yang telah di serang oleh PBK akan mengalami gejala masak awal, yaitu di tandai dengan warna belang kuning hijau, dan jika buah di goyang tidak mengeluarkan bunyi, serta fisik buah menjadi kurang normal. Bila di amati akan nampak lubang kecil pada kulit buah. Lubang ini merupakan lubang keluarnya larva PBK. Ada juga buah yang memiliki gejala fisik yang sama tetapi tidak terdapat lubang-lubang kecil tersebut, ini berarti bahwa larva masih berada di dalam buah. Tingkat kerusakan pada buah dan biji kakao tergantung dari saat usia buah tersebut mulai di serang. Bila telur-telur PBK tersebut di letakkan dan menetas pada buah yang masih sangat muda, maka dapat di pastikan buah  kakao tersebut akan mengalami kerusakan total.
  • Cara Penanggulangan.
  1. Perlakuan PsPSP ( Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi kebun, dan
     Pemupukan.
2. Penyemprotan dengan menggunakan insektisida/pestisida nabati.
3. Mengubur buah rusak total dan kulit buah hasil panenan.
4. Perlakuan metode Sarungisasi pada buah muda dengan plastik.
5. Perlakuan secara biologis, yaitu menempatkan musuh alaminya.
6. Perlakuan dengan perangkap berferomon.
7. Perlakuan dengan penyemprotan bahan kimia ( sesuai dosis yang benar ).

( Dari berbagai sumber ).

Rabu, 07 November 2012

SEBAIKNYA ANDA TAHU: Konsumen Kakao Pesaing Utama Manusia ( I ).

Theobhroma cacao atau tanaman kakao merupakan salah satu komoditas pemasok devisa negara dari sektor non migas. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas unggulan di sektor Perkebunan. Makanan dan Minuman yang berbahan baku kakao sejak jaman dahulu di kenal sebagai makanan dan minuman yang sangat berkelas serta untuk orang-orang yang berkelas pula. Maka tak salah bila KAKAO   di beri gelar yang sangat terhormat, yaitu; SANTAPAN PARA DEWA. Kenikmatan dan Khasiat dari kakao ini telah terbukti pernah menggemparkan dunia, yang merubah peta politik, budaya dan peradaban dunia Manusia pada masa lampau.

Belakangan ini di ketahui, ternyata TUHAN tidak menjadikan manusia sebagai pemonopoli atas kenikmatan dan kandungan khasiat yang amat DAHSYAT tersebut. Ada beberapa makhluk yang di cipta-NYA yang di beri anugerah serta di benarkan untuk melakukan klaim dan penguasaan atas kenikmatan serta khasiat dari kakao ini. Tentu saja hal ini membuat Manusia uring-uringan, merasa HEGEMONI-nya atas kakao terancam. Dengan tidak ingin di sebut membangkang atas kehendak dan kuasa Tuhan, diam-diam  manusia menyusun strategi dan menyiapkan jurus-jurus pamungkasnya.

SIAPA SAJA pesaing utama  MANUSIA dalam mengkonsumsi Santapan Terhormat ini,  dan strategi serta Jurus apa yang di siapkan pihak Manusia untuk membuat para PESAING-nya bertekuk lutut..????.

Nantikan Laporan Saya Selengkapnya dari Tempat Kejadian Perkara.... Hanya Untuk Anda.

Minggu, 04 November 2012

KAKAO : Primadona Parigi Moutong Yang Kian Redup.

Parigi Moutong selama ini di kenal sebagai salah satu wilayah Kabupaten yang menjadi sentra produksi Kakao (Theobroma cacao) terbesar di propinsi Sulawesi Tengah, bahkan di Indonesia. Di era 1990 hingga 2010, petani kakao di wilayah ini merupakan motor utama kebangkitan ekonomi Sulawesi Tengah. Hingga saat ini komoditi kakao masih merupakan komoditi primadona bagi para petani di sektor perkebunan, khususnya bagi petani di kabupaten Parigi Moutong.
Krisis ekonomi Indonesia di 1998, menjadi salah satu faktor yang berandil atas peningkatan Pamor kakao sebagai satu komoditi unggulan bagi petani di wilayah ini. Hal ini terbukti ketika resesi ekonomi 1998, para petani kakao mendapat benefit yang luar biasa  dari hasil produksi kakao mereka. Ini di sebabkan karena kakao merupakan komoditi yang sangat di butuhkan di dunia, dimana pabrikan kakao di seluruh dunia tetap membutuhkan pasokan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan konsumennya meskipun ekonomi Indonesia mengalami goncangan. Itu sebabnya para petani kakao tidak merasakan dampak serius dari resesi ekonomi yang di alami oleh Indonesia. Hal ini memberi gambaran kepada kita, betapa kakao merupakan komoditi yang sangat dan tetap di cari, kecuali tak ada lagi orang yang mengkonsumsi barang olahan yang berbahan baku kakao. Berdasarkan telaah tersebut, maka tak salah bila masyarakat petani di wilayah kabupaten Parigi Moutong menjadikan kakao sebagai sandaran percepatan perbaikan dan peningkatan perekonomian keluarga mereka.
Seiring berjalannya waktu, pamor benderang sang primadona di wilayah ini nampak kian meredup. Penurunan pamor primadona ini bukanlah di sebabkan karena tingkat kebutuhan dunia akan bahan baku ini mulai menurun, tidak pula karena jumlah orang yang mengkonsumsi hasil olahan kakao semakin berkurang (justru cenderung meningkat), tetapi penurunan popularitas komoditi ini di tingkat petani di sebabkan oleh faktor penurunan tingkat produktifitas tanaman ini.
Beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap penurunan tingkat produktivitas tanaman kakao ini sesuai hasil amatan di lapangan oleh penulis, antara lain di sebabkan oleh ;
a. Tingkat Serangan Hama dan Penyakit (OPT) yang tinggi.
b. Usia Tanaman.
c. Pola Budidaya yang masih tradisional.
d. Krisis Hara Tanah pada lokasi perkebunan.
e. Perubahan iklim global.
 f. Fluktuasi Harga Kakao.
Serangan hama dan penyakit, seperti; PBK (Penggerek Buah Kakao), Kangker Batang, Busuk Buah (Jamur Phytopthora), Penggerek Batang; pada tanaman kakao, memiliki peran besar terhadap penurunan produktivitas, di samping faktor usia tanaman serta kondisi tanah kebun telah miskin hara. Riset yang di lakukan oleh para ahli mengidentifikasi akibat dari serangan hama dan penyakit ini, misalnya;  Serangan hama PBK mengakibatkan tingkat penurunan produksi hingga 80 %. Belum lagi serangan VSD (Vascullar Streak Die Back), yang menyerang system jaringan tanaman kakao,  yang pada tingkat serangan stadium tertentu menyebabkan petani harus melakukan penebangan terhadap tanaman kakaonya. Serangan penyakit ini telah teridentifikasi hampir di seluruh sentra produksi kakao di kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
Hasil panen yang kian menurun, serta harga jual yang rendah, sementara biaya produksi kian tinggi karena harga kebutuhan kebun yang melambung, menghasilkan margin yang relatif sangat kecil, bila tidak ingin di sebut MERUGI. Akibatnya, KESEMPATAN
petani untuk membenahi ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka SEMAKIN MENJAUH.  Tentu saja hal ini membawa dampak terhadap ANIMO masyarakat petani di bidang budi daya kakao.
Pemerintah harus lebih fokus dalam menyikapi kondisi ini, khususnya pemerintah kabupaten Parigi Moutong, demikian pula para aktivis dan pemerhati perkakaoan baik nasional maupun daerah, bersama-sama petani harus berpadu mencari solusi dalam mengantisipasi kondisi ini. Sementara PROGRAM GERNAS PRO KAKAO yang di luncurkan pemerintah dengan harapan dapat mengembalikan kondisi dan produktivitas kakao Indonesia khususnya Kabupaten Parigi Moutong, JUMLAHnyapun masih sangat TERBATAS, yaitu baru mencapai 16,88 % dari total kebun kakao rakyat di wilayah ini untuk ke 3 bentuk program di lapangan.
Bila kondisi ini terus terjadi dan tidak mendapat perhatian serius dari pihak-pihak terkait, sangat mungkin para petani akan melirik komoditas lain yang mengakibatkan  Parigi Moutong yang di kenal sebagai Produsen kakao terbesar di Indonesia tinggallah SEBUAH KENANGAN.